Tugas ISD

1.
Tentang Diriku

Assalammualaikum Wr.Wb.

            Perkenalkan nama saya Denmas Muhammad Ridwan , biasa di panggil Denmas. Saya lahir di Jakarta , 27 November 1992. Saya anak pertama dari dua bersaudara. Saya lahir dari keluarga sederhana yang alhamdulillah sampai saat ini tetap rukun dan insya Allah bisa terus rukun selamanya. Ayah saya bernama Dani Ichwan,beliau bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah hotel swasta di Jakarta. Ibu saya bernama Neneng Rohani,beliau seorang ibu rumah tangga. Mereka adalah orang tua yang baik,sabar,bijaksana,dan disiplin terhadap semua anak-anaknya. Saya juga mempunyai seorang adik perempuan bernama Ajeng Indah Syafitri,dia anak yang baik ya walau terkadang suka membuat saya kesal. Terkadang saya dengan adik saya suka bertengkar akibat hal-hal yang sangat kecil tetapi di akhir pertengkaran kami, mereka berdua yaitu kedua orang tua kami selalu memberi nasihat agar kita berdua haruslah saling rukun. Karena kami hanya dua bersaudara kalau tidak rukundari kecil nanti kebiasaan buruk itu bisa terbawa sampai kami dewasa. Dan kalau saya pikir-pikir hal itu benar, karena seharusnya kami itu harus saling menjaga,berbagi,dan menyayangi tentunya. Sewaktu saya SD,saya bersekolah di SDN 05 PAGI. Disanalah masa-masa kecil saya habiskan. Disana saya punya banyak teman yang baik dengan guru yang baik pula dan sabar tentunya dalam mengajarkan kami semua. Selanjutnya di masa SMP,saya lebih banyak mengenal karakter orang. Saya bersekolah di SMPN 51 Jakarta. Di masa SMP, sepertiny saya sudah mengenali mana cewek yang cantik mana yang ngga, mungkin di umur segitulah kita anak-anak cowok sudah mulai aqil baligh. Jadi tentulah rasa suka-sukaan,cinta-cintaan muli tumbuh. Di masa SMA, saya tumbuh lebih dewasa. Mengapa?? Karena di SMA kita dituntut untuk lebih disiplin lagi karena pelajaran yang lebih susah,di tambah lagi tugas-tugas,les,dll. Oleh karena itulah saya dituntut untuk memanage waktu lebih baik lagi. Tetapi di SMAN 71 Jakarta, saya juga memiliki teman-teman yang lebih solid. Di saat itu rasa solidaritas kita di uji pada saat senang, sulit tetap kita jalani bersama.
            Alhamdulillah sekarang saya dapat meneruskan studi saya setelah lulus SMA. Saya kuliah di Universitas Gunadarma, sedikit cerita sebenarnya waktu SMA dulu saya berniat sekali untuk kuliah di PTN. Kenapa?? Karena saat itu saya ingin dapat meringankan beban orang tua saya diterima di PTN. Tetapi Allah berkehendak lain, saya tidak diterima di PTN sempat terlintas di benak saya kalau saya ini anak yang tak berguna dan badan ini terasa lemas setelah pengorbanan selama ini saya berusaha seperti belajar,les,beribadah,berdoa tidak ada artinya. Mungkin perasaan itu keluar karena teman–teman seperjuangan saya banyak yang di terima di PTN. Beberap hari kemudian, saya diajak berbincang dengan ayah saya. Beliau berbicara pada saya agar saya itu harus tetap kuliah tidak peduli di PTN maupun PTS, ia ingin sekali melihat anaknya yaitu saya menjadi seorang sarjana(maklum ayah saya hanyalah lulusan SMEA). Dan itu mungkin bisa menjadi kebahagiaan tersendiri baginya bila anaknya bahagia dan nasib anaknya lebih baik lagi dari kedua orang tuanya, dan insya Allah ayah akan mengusahakannya agar saya bisa kuliah katanya. Hati saya sempat terenyuh setelah mendengar perkataanya tadi. Saya yang tadinya lemas begitu mendengar perkataan ayah saya ,saya merasa terpukul.Ayah dan Ibu saya sepertinya begitu bersungguh-sungguh untuk menguliahkan saya, perlahan saya pun berfikir bahwa saya harus bangkit dan tetap memandang ke depan bahwa sesungguhnya Allah swt telah menetapkan takdirku untuk kuliah di PTS. Akhirnya pun saya bisa menerima semua nasihat mereka dan kembali saya berfikir kalau masa depan saya dan keluarga saya ada di tangan saya. Oleh karena itu, saya harus bersungguh-sungguh dalam kuliah dn kelk sukses nanti saya harus tetap rendah hati dan membantu semua saudara-saudara saya terutama adik saya, karena itulah nasihat yang selalu orang tua saya berikan pada saya.
            Di Universitas Gunadarma ini saya mengambil jurusan Teknik Informatika karena katanya TI di Gunadarma ini cukup baik. Kalau di pikir-pikir lagi mungkin ada baiknya saya mengambil jurusan ini karena menurut saya di zaman yang modern ini teknologi sangatlah diperlukan karena hampir semua kegiatan kita sekarang pasti menggunakan hasil dari teknologi. Oleh karena itulah, saya mengambil jurusan ini dan semoga jlaan yang sya ambil ini di ridhoi dan diberkahi oleh Allah SWT. Saya di Gunadarma ini baru mulai aktif belajar dua minggu ini. Menurut saya, fasilitas sarana maupun prasarana disini juga baik dan mudah-mudahan dapat bertambah baik lagi. Harus kuakui bahwa segala sesuatu itu haruslah disyukuri. Mau baik atau buruk sesuatu yang kita dapat tetaplah harus di syukuri. Mungkin kita tidak dapat mengambil semua hikmah dari setiap apa yang kita dapatkan, tetapi yakinlah bahwa Allah swt akan selalu membimbing umatnya yang baik(walaupun dengan caranya yang berbeda-beda) kepada kebenaran yang akan membawa kita kepada kebahagiaan yang hakiki di dunia maupun di akhirat,amin.
            Demikianlah cerita hidup ini saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya.Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Reference: http://www.google.co.id/gwt/x?q=contoh+biografi&ei=vZugTMiFIIakrQe7m4LxAw&ved=0CAkQFjAC&hl+id&source=m&rd=1&u=http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Biografi_tokoh_yng_masih_hidup



Perbedaan Manusia

          Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Allah swt yang paling sempurna dari ciptaan-Nya yang lain. Mengapa? Karena manusia di ciptakan dengan diberikan akal pikiran. Itulah yang membedakan kita (manusia) dengan makhluk Allah yang lain. Bahkan perbedaan itu juga ada pada kita sesama manusia. Contohnya adalah wajah, wajah adalah salah satu yang Allah swt ciptakan dengan berbeda antara manusia satu dengan lainnya, walaupun manusia itu kembar pasti ada suatu hal membuat keduanya berbeda. Bahkan di antara perbedaan wajah yantar manusia, Allah swt juga membuat setiap manusia berbeda yaitu dengan sidik jari. Itulah salah satu perbedaan manusia satu dengan manusia lainnya bila kita tinjau dari fisiknya. Tapi apabila kita perhatikan baik-baik, akal pikiran seseorang bisajuga berbeda (dalam hal ini penggunaannya). Arena seseorang bila sedang melakukan sesuatu ada yang selalu mengutamakan akal pikirannya, ada pula yang langsung melakukannya dengan mengikuti hawa nafsunya saja tanpa dipikirkan terlebih dahulu.
            Sebenarnya masih banyak lagi perbedaan antar kita manusia, seperti adanya si kaya dengan si miskin, si ganteng dengan si jelek, si baik dengan si jahat. Semua itu pasti berpasang-pasangan, buktinya tidak ada yang disebut si kaya bila tidak ada si miskin, tidak ada pula yang disebut si ganteng bila tidak ada si jelek,dst. Di zaman seperti ini perbedaan yang seperti itu banyak yang di salah artikan. Misalnya si kaya dan si miskin, dalam hal pergaulan si kaya hanya bergaul denagan orang kaya lainnya, dan terkadang menatap sebelah mata kemampuan orang lain (mungkin hanya sebagian orang kaya saja).Karena merasa minder, si miskin pun juga hanya bergaul dengan yang miskin lainnya, dan si miskin juga hanya dapat ngomongin dari belakang si kaya tersebut. Sebenarnya, masih banyak lagi contoh yang dapat kita ambil. Sadarkah kawan, kalau itu semua hanya akan membawa kita ke dalam kehancuran. Kenapa? Karena Allah swt sesungguhnya menciptakan kita (manusia) berbeda-beda, baik dari segi apapun hanya untuk saling melengkapi. Saya sangat tidak setuju hal-hal yang terjadi di sekitar ini. Perbedaan suka dilihat sebagai hal yang negative,seperti perbedaan status, social, pendapat, fisik, ras, agama, dll. Padahal jika kita lihat dari segi positif, perbedaan itu akan jauh lebih baik. Mengapa saya berkata begitu ?, coba di dunia ini cuma ada kelamin cowok saja atau cewek saja pasti semua kehidupan di muka bumi ini berlangsung dengan tidak seimbang. Allah swt telah menciptakan segala sesuatunya dengan sangat sempurna, tinggal kitanya saja sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi yang harus menjaga kelangsungannya agar tetap terjaga dengan baik.
            Sudah seharusnya kebudayaan pandangan perbedaan yang buruk seperti itu harus kita buang jauh-jauh. Mungkin sangat susah dan butuh waktu yang lama untuk merubah semua ini seperti yang kita harapkan. Tentunya kita mengharapkan dunia ini dan beserta seluruh ekosistem di dalamnya damai, sejahtera,  dan tentram. Mari kita mulai memandang perbedaan itu dengan lebih baik lagi, jangan ada rasa atau sikap membeda-bedakan orang lain lagi. Kita semua ini sama di hadapan Allah swt(sama-sama kecil dimata Allah swt), hanya saja amal perbuatan kita yang berbeda-beda. Kita mulai sikap ini dari diri sendiri, lanjut ke lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, organisasi, dan terus selanjutnya. Saya yakin setiap orang pasti bisa, cuma waktu saja yang mungkin berbeda dalam menyadarinya.
            Demikianlah, tulisan ini saya buat. Semoga tulisan ini bisa mengajak semua orang yang membacanya untuk saling menyayangi antar sesama. Mohon maaf bila ada kekurangan. Terimakasih. 

Wassalammuailaikum Wr.Wb.  

Reference:

1) http://www.keajaibanalquran.com/biology_10.html
2) http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=15%3Apemrosesan-sinyal&id=529%3Adaktiloskopi-ilmu-sidik-jari&option=com_content&Itemid=15

2.

Gang Kelinci


“Jakarta kotaku indah dan megah disitulah aku dilahirkan, rumahku di salah  satu gang namanya gang kelinci. Entah apa sampai namanya kelinci munkin dulu kerajaan kelinci, karena manusia bertambah banyak kasihan kelinci terdesak”. Mungkin sebagian dari kita masih ingat dengan lirik lagu tersebut. Lirik lagu tersebut adalah penggalan lirik dari lagu “Gang Kelinci” yang diciptakan oleh penyanyi senior Indonesia kita, yaitu Titiek Puspa. Lagu tersebut meceritakan tentang bagaimana kepadatan penduduk khususnya kepadatan penduduk yang ada di Jakarta. Sebenarnya kepadatan penduduk itu sendiri berasal dari pertumbuhan penduduk yang ada di Jakarta. Pertumbuhan penduduk ini sudah termasuk tidak terkendali, karena itu terjadilah kepadatan penduduk, dan apabila sudah melebihi tingkat tersebut maka akan terjadi ledakan penduduk yang bahayanya lebih membahayakan. Di Jakarta sendiri laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000 – 2010 mencapai 1,40 persen per tahunnya. Di antara semua wilayah di DKI Jakarta, Kep.Seribu lah yang laju pertumbuhannya paling tinggi dengan 2,02 persen per tahun dan yang terendah adalah Jakarta Pusat dengan 0,27 persen per tahun.

Pertumbuhan penduduk di Indonesia khususnya di Jakarta boleh di bilang cukup mengkhawatirkan dengan laju pertumbuhannya yng mencapai 1,40 persen per tahunnya. Dari hasil sensus penduduk pada tahun 2010, penduduk Jakarta sudah mencapai 9.588.198 jiwa. Jadi, ya sekitar 134.234 jiwa bertambah per tahunnya. Sebenarnya pertumbuhan penduduk itu didukung oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingkat kelahiran dan urbanisasi. Kalau kita telaah dari segi tingkat kelahiran, pemerintah sudah mencanangkan program KB(Keluarga Berencana) yang mengharuskan bahwa setiap keluarga maksimal mempunyai 2 anak. Belum lama ini Bkkbn mengeluarkan iklan terbarunya dengan ikon Sinta & Jojo (artis pendatang baru yang terkenal dengan video YouTubenya) dengan program GENRE (Generasi Berencana). Mungkin pemerintah mengajak kita kaum muda untuk lebih berfikir matang – matang tentang pernikahan muda yang banyak terjadi dikalangan artis maupun masyarakat biasa. Pernikahan muda juga termasuk faktor yang mempercepat laju pertumbuhan. Mengapa? Karena semakin cepat sepasang kekasih tersebut melakukan pernikahan muda, maka secara logika semakin cepat pula pasangan tersebut dikarunai seorang anak. Itulah yang menyebabkan tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk bertambah. Menurut saya, program KB sudah cukup berjalan karena mungkin masyarakat sekarang sudah mulai lebih bijaksana dalam mempertimbangkan jumlah keluarga mereka dan bagaimana nasib anak – anak mereka nanti. Tetapi mungkin saja di luar sana atau daerah terpencil sana masih banyak masyarakat yang menganut paham “Banyak anak banyak rejeki“ walaupun anak itu merupakan rejeki/karunia dari Tuhan YME. Oleh karena itu, pemerintah harus lebih mengupayakan lagi dalam hal penyuluhan terhadap mereka. Mungkin salah satunya, setiap desa harus ada Puskesmas yang aktif memberikan penyuluhan tersebut.

Dari segi urbanisasi, mungkin karena Jakarta adalah Ibukota Negara makanya banyak orang yang menggantungkan hidupnya di Jakarta dan berbondong – bondong datang ke Jakarta dan mengharapkan kehidupan yang lebih layak disbanding sebelumnya. Padahal di Jakarta sendiri, persaingan antar sesama manusia sangatlah ketat. Jadi tidak sembarang orang dapat hiup enak di Jakarta. Mereka semua yang tersisih akibat persaingan tersebut, malah kehidupannya akan lebih menyedihkan karena bisa saja mereka hanya menjadi peminta-minta, tukang sampah, ataupun sebagainya. Biasanya para kaum pendatang barulah yang banyak datang ke Jakarta untuk menaruhkan nasibnya. Banyaknya kaum pendatang tersebutlah yang menyebabkan kepadatan penduduk & kriminalitas di Jakarta. Dalam hal ini, sebenarnya pemerintah sudah sering melakukan operasi yustisi guna menyaring para kaum pendatang baru tersebut terutama setiap usai lebaran. Tetapi masih saja banyak orang yang nekat datang ke Jakarta. Menurut saya, itu semua disebabkan karena kurangnya pembangunan daerah di daerahnya masing-masing. Pembangunan daerah disini bukan masalah membangun sebanyak-banyaknya di daerah mereka, akan tetapi lebih untuk menciptakan lahan-lahan pekerjaan yang dapat mengangkat kehidupan mereka semua.

Jadi, sebaiknya kita masyarakat dan pemerintah haruslah bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan ini. Kita sebagai masyarakat harus saling sadar-menyadarkan dalam hal apapun khususnya masalah ini. Dan pemerintah pun harus membuka mata, hati mereka terhadap rakyat yang dipimpinnya, jangan hanya memikirkan investasi pribadi saja. Marilah kita bangun Indonesia ini demi kemaslahatan kita bersama. Terima Kasih.  

Referensi       : 
 1) http://www.ilirik.com/rani_--_gang_kelinci.html
 2)http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/08/20/brk,20100820-272658,id.html

3.

Masihkah ada per ke samaan diantara kita ?

Sebelumnya saya mohon maaf kepada ibu, karena saya telat untuk membuat tulisan ini. Mohon ibu maklum, karena saya tidak dapat memanage waktu dengan baik sehingga beberapa tugas saya tercecer sementara. Saya sangat menyesal , mohon ibu memaafkan.
Didalam tulisan saya kali ini, saya ingin mengangkat tema tulisan ini yaitu, “Masihkah ada per ke samaan diantara kita ?” . Sebenarnya saya bingung mau saya kemanakan arah tulisan ini. Oleh karena itu, judul tulisan ini saya buat dalam bentuk pertanyaan supaya dapat melibatkan response pembaca terhadap tema ini.
Kalau dibilang masihkah ada persamaan di antara kita, tentunya mungkin beberapa dari kita pasti menjawab dengan kata “ Ya ” dan ada pula yang menjawab “ Tidak ”. Jawaban tersebut pasti mengarah ke pemandangan yang berbeda – beda setiap orangnya akan arti persamaan. Mungkin beberapa jawaban ada yang seperti ini; “ Yaiyalah, kita kan sama – sama manusia tentunya kita juga punya persamaan yang sama, baik secara hak maupun kewajiban. ”. Mungkin ada pula jawaban yang seperti ini; “ Memang hakikatnya persamaan di antara kita itu pasti ada, namun seiring berjalannya waktu persamaan tersebut mulai memudar dan tidak dianggap lagi menjadi hal yang penting. ”
Mungkin salah satu jawaban – jawaban diatas sama dengan apa yang anda pikirkan, yaa mungkin juga berbeda karena tidak menutup kemungkinan anda punya jawaban masing – masing. Saya sengaja membuat jawaban diatas secara kontradiksi, karena pasti bila seseorang diajukan pertanyaan ada yang menjawab ya atau tidak. Agar lebih mendalam membahas tema ini, saya akan mengambil contoh kecil dari lingkungan sehari – hari kita.
Di lingkungan kita sehari – hari pasti ada orang yang mampu dan ada pula orang yang kurang mampu dalam satu lingkungan tempat tinggal. Status social tersebut merupakan salah satu contoh dari pelapisan social. Lalu mucul pertanyaan “Apasih pelapisan social itu ? ”. Pelapisan social adalah pembedaan antara warga dalam masyarakat ke dalam kelas – kelas social secara bertingkat. Menurut saya, sebenarnya pelapisan social tersebut bila kita lihat dari hal yang positif akan sangat membahagiakan dimana orang yang mampu tersebut dapat saling membantu kepada mereka yang tidak mampu, sedangkan orang yang tidak mampu mungkin membantunya sesuai dengan kemampuannya, mungkin dengan mendoakan orang tersebut agar tetap diberikan nikmat yang berlimpah dari Allah swt dan tetap berbagi kepada kami. Sungguh indah rasanya bila semua perbedaan yang ada kita lihat dengan hal yang positif, Bukan ?
Namun mungkin juga, adanya akibat pelapisan social dalam status social ini. Bisa saja akibat adanya pengelompokan tersebut terjadi pula kesenjangan social, diman orang yang tidak mampu  tersebut merasa iri pada tetangganya yang mampu tadi, sedangkan orang yang mampu tadi merasa terusik dengan adanya mereka yang tidak mampu di lingkungannya. Tentunya hal seperti itu sudahlah tidak perlu ada lagi. Disamping akan menimbulkan hal – hal yang tidak diinginkan, bila kita melihat suatu perbedaan sebagai suatu hal yang saling melengkapi tentu ini akan membawa kita kepada kesejahteraan umum walaupun hanya di lingkungan kita sendiri.
Berikut adalah contuoh kecil yang bisa kita pelajari manfaatnya. Kemudian terlintas sebuah pertanyaan ; “ Kenapa sih ada pelapisan social ? ” . Bila mungkin ada di antara anda yang membaca tulisan ini menanyakan hal tersebut, ada beberapa hal yang menyebabkan adanya pelapisan social.
·      Terjadi secara alami
 Sebenarnya pelapisan social ini terjadi dengan sendirinya (alami) seiring dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri di dalam sebuah lingkungannya. Mereka yang menduduki lapisan teratas dalam sebuah lingkungan bukan karena kesengajaan, akan tetapi terjadi secara alamiah. Karena terjadi secara alamiah tersebut, pelapisan social itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.
·      Terjadi secara sengaja
Sistem ini terjadi secara sengaja dengan ditujukan untuk mengejar kepentingan bersama dan dijelaskan secara tegas kewenangan dan kekuasaan yang diberikan pada seseorang.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, pelapisan social terjadi secara sengaja dan secara alami. Tentunya balik lagi kepada individu masing – masing menanggapi pelapisan social ini, bagaimana individu tersebut dapat menjalaninya dan menyelesaikan semua masalah yang ada.
Kemudian setelah kita  membahas masalah ini semua, muncul pertanyaan; “ Apasih kesimpulan dan manfaat yang dapat kita ambil ? ” .  Jadi, di dalam suatu lingkungan baik itu lingkungan dimana kita tinggal, belajar, bekerja, maupun bersosial kesamaan derajat di antara kita haruslah kita junjung tinggi. Mengapa ? karena tidak ada orang yang ingin di banding – bandingkan ataupun dibeda – bedakan dengan yang lain. Setiap dari kita pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing yang apabila kita saling menghargainya, hidup ini akan terasa lebih indah.
Lalu mengenai manfaat yang dapat kita ambil, itu tergantung individu masing – masing dalam memahami tema ini. Yang jelas diri saya pribadi, pelajaran yang saya ambil adalah mencoba lebih menghargai akan kepentingan orang lain karena dengan kita menghargai orang lain, orang lain pula akan menghargai kita dan tidak ada lagi yang namanya pelapisan social diantara kita dalam arti negatif.

Terima Kasih.


4.

Keluargamu, Masa Depanmu

Setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan agar mereka semua dapat berinteraksi satu sama lain. Tidak ada manusia yang dapat hidup sendirian tanpa bantuan orang lain, karena sifat asli manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, Tuhan YME menciptakan manusia untuk dapat saling membantu, menyayangi, dan menghargai. Lingkungan, komunitas, populasi, keluarga itu adalah elemen tempat manusia berinteraksi. Dan elemen yang paling penting dari itu semua adalah keluarga, berawal dari keluargalah sesosok individu manusia tumbuh, berkembang, belajar, saling menghormati, menyayangi, berbagi, dll. Oleh karena itu, keluargalah yang turut mengambil peran penting dalam terbentuknya individu yang baik.
Tentunya setiap dari kita pasti memiliki keluarga. Keluarga yang nyaman, tentram, aman adalah impian semua orang di dalam keluarganya. Namun kenyataanya tidaklah mudah dalam membangun keluarga yang harmonis. Keluarga yang harmonis tidak di ukur dengan lamanya rumah tangga itu bertahan. Bahkan banyak di luar sana rumah tangga yang sudah lama terbangun bisa langsung runtuh begitu saja akibat masalah yang sebenarnya kecil. Menurut saya, keluarga yang harmonis itu dapat dimiliki akibat adanya cobaan (masalah). Tergantung bagaimana suatu keluarga tersebut menyikapinya. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, setiap individu dalam keluarga dapat berintrospeksi pada dirinya sendiri apa saja kekurangan yang ada pada dirinya dan menyebabkan orang lain tidak suka. Kita pun juga harus bisa mengambil hati setiap individu dalam keluarga kita. Tentunya sikap seperti itulah yang harus ada pada setiap individu keluarga kita, karena dengan begitulah kita sesama keluarga dapat saling mengerti, memahami, menyayangi demi terwujudnya keluarga yang harmonis.
Pertumbuhan individu sangatlah tergantung pada keluarga itu sendiri, baik sifat, perilaku individu maupun kebiasaan dari individu tersebut akan tumbuh dari lingkungan keluarganya. Contoh, seorang anak akan menjadi baik apabila kedua orang tuanya dan lingkungannya pun mendukung anak tersebut. Karena ada pepatah “ Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”, begitu pula anak yang latar belakang keluarganya tidak harmonis, tentunya perilaku anak tersebut akan menjadi tidak baik karena lingkungan keluarganya tidak mendidik anak tersebut. Lingkungan yang tidak baik tersebut bisa berakibat bahaya pada anak khususnya psikologi anak tersebut. Misalnya Ibu Bapak si anak tersebut sibuk dengan pekerjaannya dan tidak pernah memberikan kasih sayang dan perhatian pada anaknya. Itu dapat membuat si anak merasa kesepian dalam hal kasih sayang dan psikologi si anak pun akan terganggu dan apabila si orang tuanya masih bersikap seperti itu pada anaknya , si anak pun akan mencoba mencari perhatian sendiri dari orang tuanya tapi dengan cara yang tidak baik, karena peran orang tua dalam hal mengontrol perilaku anaknya tidak ada. Sehingga si anak tersebut malah akan terjerumus dalam dunia yang fana ini.
Di dalam keluarga pasti ada masalah  yang langsung dapat diselesaikan begitu saja, ada pula yang mungkin tidak bisa diselesaikan. Dan masalah tersebut malah membuat berakhirnya suatu rumah tangga. Lalu bagaimana dengan anak-anaknya? Biasanya mereka yang Ibu Bapaknya sudah bercerai malah tumbuh dan berfikir lebih dewasa dari pada anak-anak biasa lainnya. Mereka yang ditinggal bercerai oleh Ibu Bapaknya lebih bersifat mandiri, tapi dibalik itu semua tetaplah anak tersebut butuh kasih sayang dari orang tuanya karena suatu saat nanti anak tersebut akan membutuhkan peran orang tua dalam kehidupannya.
Bagaimanapun juga fungsi keluarga sangat berpengaruh dalam mambangun individu yang arif dan bijaksana. Individu tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika didalam hatinya sejak kecil telah ditanamkan hal-hal yang baik sehingga pada saat dewasa individu tersebut, masa depan mereka akan jauh lebih baik. Dan bukan hanya masa depannya saja tapi juga masa depan keluarganya, populasinya, komunitasnya, dan lingkungannya akan lebih baik lagi karena hal itulah yang kita inginkan dimana lingkungan kita dapat hidup lebih baik dan sejahtera.INDONESIA.
Terima Kasih.
Referensi        :
1)http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
2)http://d2n5r0.wordpress.com/2008/01/06/faktor-%E2%80%93-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-dan-pertumbuhan-individu/


5.

Desa dan Kota Sama Saja

Untuk sebagian orang, mungkin tinggal di kota memang enak. Dimana setiap kebutuhan yang mereka cari pasti ada. Karena banyaknya ketersediaan tersebut, masyarakat perkotaan menjadi merasa mementingkan kebutuhannya masing – masing dan sibuk untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga interaksi sesama masyarakat tidak terjalin dan hilang begitu saja.
Tinggal di kota memang berbeda dengan tinggal di desa. Di desa masih banyak kita jumpai nilai – nilai kebersamaan yang mereka junjung tinggi. Sebagai contoh upacara adat, walaupun upacara adat kita pandang sebagai warisan leluhur nenek moyang mereka, tetapi sebenarnya terdapat keutamaan yang tersirat di dalam upacara adat tersebut. Upacara adat tersebut menanamkan nilai – nilai kebersamaan yang sangat berguna untuk mempersatukan masyarakat yang tinggal di desa tersebut.
Sebenarnya di kota pun juga masih banyak kita jumpai acara – acara yang berguna untuk mempersatukan masyarakat yang ada di kota. Misalnya acara gotong royong dalam membersihkan lingkungan. Acara ini baik sekali selain untuk menjaga lingkungan tempat tinggal kita, acara seperti ini dapat menumbuhkan interaksi sosial antar  masyarakat di lingkungannya. Akan tetapi terkadang masih saja banyak anggota masyarakat yang tidak menyadari hal tersebut. Mereka lebih memilih diam di rumah dan enggan keluar rumah dengan alasan sibuk pekerjaan atau lelah pulang dari kantor. Balik lagi , masyarakat kota sekarang lebih memilih memenuhi kebutuhannya masing – masing daripada memberikan peran sertanya dalam lingkungan sekitarnya.
Dalam bermasyarakat, banyak ilmu – ilmu yang dapat kita ambil dalam masyarakat pedesaan. Selain nilai  - nilai kebersamaan antar masyarakat, masih banyak lagi nilai – nilai yang dapat kita implementasikan di lingkungan masyarakat dimana kita tinggal. Misalnya nilai kejujuran, nilai kejujuran ini juga sangat penting adanya di dalam suatu masyarakat. Jika nilai ini kita implementasikan dalam kehidupan sehari – hari dan dimiliki setiap orang, niscaya suatu saat nanti tidak korupsi lagi di Indonesia ini.
Tidak hanya ilmu yang kita dapatkan dari masyarakat pedesaan saja, dari masyarakat perkotaan pun juga ada ilmu yang dapat kita ambil. Misalnya nilai kerja keras, nilai ini sebenarnya tidak hanya dimiliki masyarakat perkotaan saja, masyarakat pedesaan pun sebenarnya juga punya nilai ini ,tapi pada masyarakat perkotaan mereka bekerja keras dan juga dapat memanage semua pekerjaannya dengan baik. Pembangunan pada masyarakat perkotaan pun juga dapat kita ambil dan kita wujudkan pada masyarakat pedesaan. Tanpa mengurangi nilai estetika keindahan pedesaan, pembangunan daerah disana dapat di wujudkan dengan menjaga keseimbangannya.
Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan sebenarnya sama saja, kedua – duanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Kelebihan dan kekurangan itulah yang membuat keduanya menjadi daya tarik masing – masing dan membuat masyarakat pedesaan ingin mencoba tinggal di kota, begitu pula masyarakat perkotaan ingin mencoba tinggal di desa. Keseimbangan inilah yang harus di jaga oleh masyarakat keduanya sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang  aman, tentram, dan sejahtera. Amin.
Pendapat saya pada tuilsan kali ini adalah kelebihan maupun kekurangan masyarakat pedesaan dan perkotaan seharusnya dapat saling melengkapi. Sehingga terjalin rasa kebersamaan baik senang maupun susah satu sama lainnya.

 Terima Kasih.


6.
Integritas sebagai Adat Budaya

Mungkin sebagian dari kita ingat dengan berita dari tanah air kita, tepatnya dari D.I.Yogyakarta. Kabarnya Gubernur dan Wakil Gubernur D.I.Y yang selama ini turun temurun dijabat oleh keluarga Sri Sultan Hamengkubuwono dan Sri Sultan Pakualam akan segera digantikan dengan menggunakan pemilihan umum yang lebih demokratis dalam menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur D.I.Yogyakarta . Keistimewaan Sri Sultan Hamengkubuwono dan Sri Sultan Pakualam dalam menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur D.I.Y , sebenarnya telah diberikan sejak dulu oleh Presiden Pertama RI yaitu Bapak Ir. Soekarno karena jasa Sri Sultan dalam membantu tercapainya kemerdekaan Indonesia. Dan tentunya pun keputusan dari pemerintah tersebut menimbulkan prokontra di antara masyarakat Yogya sendiri. Masyarakat Yogya pun menentang keras dengan keputusan tersebut dan banyak melakukan aksi demo untuk menentang keputusan dari pemerintah. Mereka melakukan aksi demo tersebut karena mereka merasa tidak setuju dan merasa nyaman apabila daerahnya dipimpin oleh Sri Sultan.
Cerita di atas adalah cuplikan dari berita tentang penentangan keputusan pemerintah terhadap kepala daerah dan wakilnya Yogyakarta. Aksi demo yang dilakukan oleh masyarakat Yogya tersebut merupakan suatu wujud integritas masyarakat dalam mempertahankan hak – hak  dan budaya mereka yang telah dijalankan sejak dulu. Aksi demo tersebut juga merupakan contoh kecil dari suatu integritas. Sifat dan sikap untuk bersatu inilah yang harus dimiliki oleh semua elemen bangsa Indonesia ini. Dan semestinya kita tidak harus menunggu waktu yang yang tepat untuk mempersatukan diri kita, haruslah dari dini kita mempersatukan diri kita dalam memulai kegiatan apapun. Karena, secara hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang artinya setiap manusia pasti membutuhkan orang lain dan begitulah sebaliknya.
Integritas adalah suatu jati diri bangsa Indonesia karena terdapat pada Pancasila yang ketiga yaitu “ Persatuan Indonesia ”. Oleh karena itu, sifat dan sikap ini harus di jaga dan di pertahankan di Indonesia. Karena tanpa adanya integritas ini, bangsa Indonesia tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik dalam bidang apapun. Dan tentunya rasa persatuan ini juga harus diikuti dengan adanya rasa saling menghormati dan menghargai. Karena adanya rasa saling menghormati ini, kita bisa mendengarkan, melihat, dan merasakan suatu visi dan misi orang lain  yang kemudian kita satukan visi dan misi tersebut untuk kepentingan bersama Bangsa Indonesia ini.
Pendapat saya mengenai tugas ini adalah rasa persatuan dan kesatuan terhadap bangsa Indonesia ini masih perlu ditingkatkan lagi. Masih banyak saya lihat orang yang lebih mementingkan dirinya sendiri dari pada kepentingan bersama. Mulailah dari sekarang untuk menanamkan rasa integritas ini terhadap siapapun, walaupun telat lebih baik iya daripada tidak. Terima Kasih.

*Mohon maaf apabila ada kesalahan pada penulisan gelar maupun nama.
  
7.
Sang Pemuda

 Kita semua tahu bahwa pemuda adalah harapan orang tua, bangsa & Negara. Berbagai definisi akan makna kata pemuda, baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa saja yang bisa disebut pemuda.
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus websternya sebagai”the time of line between childhood and maturity; early maturity; the freshness and vitality characteristic of a young person”. Sedangkan WHO menggolongkan usia 10 – 24 th sebagai young people dan 10 – 19 th sebagai remaja/adolescence.
Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Al-Qur’an. Dalam kaidah bahasa Qurani, pemuda atau yang disebut “asy - syabab” didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap bukan terpaut dengan umur seseorang, seperti :
1.                        Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan system yang rusak.Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata :  Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan – tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim. Mereka berkata : ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang berani mencela berhala – berhala ini yang bernama Ibrahim”. (QS.Al-Anbiya, 21:59-60).

2.                        Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis, dan teguh pendirian serta konsisten dalam perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua). “Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan : “ Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”. (QS. 18:13-14).
3.                        Seorang yang tidak mudah putus asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun”. (QS. Al-Kahfi,18:60).

Jadi, pemuda itu identik dengan sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dll. Sedangkan kelemahan seorang pemuda adalah kontrol diri (maksudnya mudah emosional).
Pemuda juga merupakan penerus cita – cita dari generasi sebelumnya. Oleh karena itu, tugas kita sebagai pemuda adalah meneruskan apa yang sudah diraih dari generasi sebelumnya dan membangun masa depan yang lebih baik lagi.
Dalam masa pencarian jati dirinya, terkadang seorang pemuda kerap menunjukan identitas dirinya. Identitas disini artinya adalah suatu perilaku yang ditujukan untuk menunjukkan akan keberadaan si pemuda tersebut dan perasaan ingin dilihat seseorang bahwa inilah dirinya. Proses penunjukkan identitas ini biasanya terjadi di lingkungan sosial individu tersebut. Misalnya mahasiswa yang sedang melakukan orasi di depan gedung MPR, mereka semua melakukan demo tersebut sebagai wujud apresiasi diri mereka tentang pemerintahan saat ini. Demo tersebut merupakan salah satu contoh bentuk pernyataan akan keberadaan mereka dan tidak ingin dipandang sebelah mata karena mereka hanya seorang mahasiswa. Tidak hanya dengan demo saja seorang mahasiswa tersebut dapat menunjukkan keberadaan mereka, dengan prestasi pun mereka dapat menunjukkan keberadaannya di depan teman – temannya maupun di depan orang lain.
Dalam hal pergaulan proses penunjukkan keberadaan ini justru lebih sering sekali terjadi. Terkadang banyak pemuda yang terjerumus akibat salah  jalan dalam cara penunjukkan diri mereka. Contohnya ; seorang pemuda yang gampang terpengaruh oleh rayuan temannya. Dia di olok – olok hanya karena tidak merokok, akibatnya si pemuda tersebut malah kemakan ajakan temannya dan mulai merokok, tidak menutup kemungkinan si pemuda tersebut nantinya akan mencoba minum – minuman dan lebih parah lagi ia akan mencoba memakai narkoba.
Balik lagi ke karakter khas pemuda, kelemahan dalam mengontrol diri inilah yang sering di gunakan pihak tak bertanggung jawab untuk merusak generasi penerus suatu bangsa. Oleh karena itu, walaupun nantinya pemuda – pemudi inilah yang akan membawa bangsa kita ke era keemasan, kita (generasi sebelumnya) harus membimbing dan mendoakan mereka agar dapat mewujudkan apa yang generasi sebelumnya belum dapatkan.
Terima Kasih


 Referansi : 1)  wahyuningtiyas.blogspot.com/2008/12/pengertian-pemuda-menurut-kamus.html
8.
Useful Knowledge

Ilmu adalah suatu hal yang  tak ternilai harganya. Ilmu adalah suatu anugerah dari Sang Maha Kuasa yang diberikan sedikit pada kita umat manusia. Sang Maha Kuasa memberikan anugerah tersebut sedikit agar manusia tidak sombong dan melupakan Sang Penciptanya. Ilmu tersebut diberikan pada manusia agar manusia dapat hidup di muka bumi ini. Dan sepatutnya dengan ilmu yang telah diberikan , kita dapat mensyukuri segala nikmatNya dan memahami betapa kuasanya Sang Pencipta.
Di era globalisasi ini , nyatanya ilmu teknologi sangatlah maju dan berkembang. Semua orang pasti sangat erat hubungannya dengan teknologi baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahkan seorang bayi saja yang belum dilahirkan ke bumi sudah menikmati manfaat dari teknologi.
Melihat begitu berkembangnya teknologi sekarang, orang pun tidak mau ketinggalan dalam mengupdate teknologi atau gadget yang muncul sekarang ini. Tidak jarang pula orang yang ingin mempelajari ilmu tentang teknologi tersebut makin merebak dan ingin berperan aktif dalam mengisi perkembangan teknologi baik di negaranya ataupun didunia.
Kembali pada hal teknologi, teknologi sendiri diciptakan oleh manusia untuk dapat membantu aktivitas/pekerjaan mereka. Mereka pun berlomba – lomba untuk dapat menciptakan sesuatu yang mampu mengefisiensi tenaga dan waktu mereka terhadap pekerjaannya masing – masing. Akan tetapi, tidak semua manfaat dari teknologi dapat dirasakan oleh semua kalangan manusia. Karena dapat membantu aktivitas/pekerjaan manusia, seharusnya teknologi pun tidak hanya dirasakan oleh mereka yang mempunyai uang. Mereka yang tidak mampu dari segi materi pun mempunyai hak yang sama untuk merasakan manfaat dari teknologi itu sendiri.
Di  zaman sekarang, teknologi yang canggih rasanya hanya milik mereka yang mempunyai uang. Makin sedikit energi yang dikeluarkan untuk mengoperasikan suatu gadget , makin selangit pula harga gadget tersebut. Sehingga tidak semua masyarakat yang dapat menggunakan gadget tersebut. Untungnya pemerintah sudah ambil tindakan terhadap hal tersebut, pemerintah mulai menyuluhkan kepada desa – desa kecil melalui pemdanya akan manfaat teknologi tersebut (contohnya penggunaan internet ). Dan Alhamdulillah kini masyarakat desa pun tidak telalu buta akan manfaat teknologi pada zaman sekarang. Walaupun terkadang, kegiatan tersebut setengah – setengah dijalankan (dalam arti tidak dilakukan secara terus – menerus dan sesekali hilang begitu saja) karena sibuknya para pemerintah. Kitalah pemuda – pemudi yang harus melanjutkan langkah awal dari pemerintah tersebut. Sehingga mereka yang di desa pun akan tetap menikmati manfaat dari teknologi seiring dengan berkembangnya zaman.
Pendapat saya akan tulisan ini adalah ilmu adalah milik semua umat manusia, baik terhadap mentahnya maupun produknya. Jangan karena adanya hal tertentu, tidak semua orang dapat merasakannya. Karena menurut saya , makin bermanfaatnya ilmu pada suatu negara, maka makin maju pula semua elemen dari negara tersebut.
Terima Kasih

9.
Nasib Sang Pahlawan
Devisa

Uang adalah sebuah bentuk dari alat pembayaran. Uang digunakan untuk melakukan tukar – menukar barang. Setia orang tentu mempunyai kebutuhannya masing – masing, dan uang lah yang diperlukan sebagai alat penukar barang kebutuhan tersebut. Kebutuhan orang pun berbeda – beda, ada yang digunakan untuk makan sehari – hari, anak sekolah, listrik, dll. Akan tetapi untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, orang itu tersebut harus bekerja keras untuk memperoleh uang dan membiayai kebutuhannya.
Setiap orang pasti mau bekerja keras demi kebahagian keluarganya. Sampai – sampai mereka pun mengejar kebahagian tersebut ke negeri orang sebagai TKI. Para TKI adalah salah satu contoh orang – orang yang berani dan rela berkorban demi kebahagiaan keluarganya dan demi mengangkat derajat keluarganya. Karena merasa sulit mendapatkan pekerjaan di negaranya sendiri, mereka rela bekerja di negeri orang dan harus menanggung risiko jauh dari sanak saudaranya. Banyak TKI yang memilih menjadi pembantu di negeri orang, mungkin karena menganggap pekerjaan pembantulah yang tidak membutuhkan ketrampilan khusus dalam bekerja. Tentunya tidak mudah para TKI tersebut bisa secara legal bekerja di Negara  tetangga karena syarat yang berbelit – belit dan biaya yang mahal, mereka pun lebih memilih menjadi TKI illegal yang lebih murah dibanding dengan yang legal. Setelah membayar sejumlah uang untuk membiayai admnistrasi mereka kerja disana, mereka pun belum tentu bisa langsung bekerja disana. Mereka harus menunggu berminggu – minggu atau berbulan – bulan sampai ada orang yang membutuhkan tenaganya untuk kerja disana.
Tidak sampai disana saja pengorbanan mereka selesai, setelah bisa bekerja sebagai pembantu di negeri orang alih – alih ingin membahagiakan dan mengangkat keluarganya, mereka pun disana malah mendapatkan nasib yang tidak menyenangkan. Mereka dibodohi disana, gaji mereka sebagai pembantu setelah berbulan – bulan terkadang tidak dibayar penuh atau bahkan tidak dibayar sedikit pun. Terkadang mereka juga sering di aniaya oleh majikannya dengan alas an yang tidak jelas, bahkan ada pula TKW disana yang diperkosa oleh majikannya dan di ancam apabila mereka menolak.
Tentunya penderitaan mereka disana tidak sebanding dengan apa yang mereka harapkan untuk bisa mendapatkan sejumlah dolar atau mata uang lainnya. Tindak kekerasan dan pelecehan seksual terhadap TKI kita sudah sangat melangar etika dan HAM. Sebenarnya tidak hanya pembantu, pekerjaan yang lebih rendah pun seharusnya mendapatkan kesamaan dari segala pandangan, baik dari segi hak, keamanan dan hukum. Seharusnya para pahlawan devisa kita ini harus dijaga hak – haknya oleh Negara kita ini. Jangan hanya memanfaatkan mereka semata demi kepentingan bangsa ini.
Semua elemen bangsa ini memiliki peranan penting dalam membantu mereka disana, masyarakat biasa maupun pemerintah memiliki caranya masing – masing dalam membantu mereka. Sebagai masyarakat biasa, kita bisa membantu mencegah pembludakan TKI di luar negeri. Dari hal yang kecil misalnya membantu tetangga kita sehari – hari baik dari segi materi atau apapun. Bagi masyarakat yang mempunyai lahan pekerjaan, tentunya mereka sangat membantu karena biar bagaimana pun bekerja di negeri sendiri pasti lebih baik daripada di negeri orang.

Dari bidang hukum, tentunya pemerintahlah yang lebih berwenang dalam membela hak – hak dari para TKI di luar sana. Pemerintah harus lebih tanggap dan tegas dengan apa yang terjadi terhadap WNI kita disana. Lembaga Perlindungan Hukum Indonesia di Negara lain juga harus lebih introspeksi dan siap menolong kapan saja jasa mereka diperlukan. Karena menurut berita dari stasiun tv yang saya lihat menyatakan bahwa para TKI disana yang disiksa dan mencoba kabur, mereka merasa sulit mendapatkan bantuan dari lembaga hukum Indonesia di Negara tersebut dan malah berhasil kabur melalui jasa lembaga hukum swasta milik Negara lain.
Oleh karena itu, marilah kita bahu – membahu dalam menyelesaikan semua masalah yang bangsa kita ini hadapi. Karena yang dengan kebersamaanlah semua mimpi yang kita inginkan dapat terwujud.

Note :  Pendapat saya terhadap tulisan yang saya angkat ini adalah Pemerintahan di Indonesia ini harus lebih bijaksana lagi baik di segala aspek terutama di bidang hukum. Karena saya merasa hukum di Indonesia ini masih jauh dari apa yang semua bangsa kita harapkan. Satu hal lagi yang mungkin saya rasakan, kesejahteraan rakyat di Indonesia ini masih jauh dari kata sejahtera. Oleh karena itu kami mohon para pemerintah untuk membuka mata hati telinga mereka demi terwujudnya kesejahteraan bersama. 
Terima Kasih.